Tawuran
Pengertian Tawuran
Dalam
kamus bahasa Indonesia “tawuran” dapat diartikan sebagai perkelahian yang
meliputi banyak orang. Sedangkan “pelajar” adalah seorang manusia yang belajar.
Sehingga pengertian tawuran pelajar adalah perkelahian yang dilakukan oleh
sekelompok orang yang mana perkelahian tersebut dilakukan oleh orang yang
sedang belajar.
Penyebab Tawuran
Iftitah (2011) menyatakan
bahwa masalah sepele atau biasa saja disebabkan oleh hal-hal serius yang
menjurus pada tindakan bentrok dan ada juga faktor-faktornya yang terdiri dari
faktor internal dan eksternal.
Faktor internal. Faktor
internal ini terjadi di dalam
diri individu itu sendiri yang berlangsung melalui proses internalisasi diri
yang keliru dalam menyelesaikan permasalahan di sekitarnya dan semua pengaruh
yang datang dari luar. Remaja yang melakukan perkelahian biasanya tidak mampu
melakukan adaptasi dengan lingkungan yang kompleks. Para remaja yang mengalami
hal ini akan lebih tergesa-gesa dalam memecahkan segala masalahnya tanpa
berpikir terlebih dahulu apakah akibat yang akan ditimbulkan. Selain itu,
ketidakstabilan emosi para remaja juga memiliki andil dalam terjadinya perkelahian.
Mereka biasanya mudah frustasi, tidak mudah mengendalikan diri, tidak peka
terhadap orang-orang disekitarnya. Seorang remaja biasanya membutuhkan
pengakuan kehadiran dirinya ditengah-tengah orang-orang sekelilingnya.
Faktor eksternal. Faktor eksternal yaitu
faktor keluarga, jika seorang anak sering melihat kekerasan di antara orang
tuanya,hubungan yang kurang harmonis menyebabkan seorang anak dapat terganggu
psikologisnya. Faktor sekolah, sekolah juga dapat menjadi wadah yang kurang
baik bagi siswanya karena hilangnya kualitas pengajaran seperti seorang guru
yang melakukan kekerasan terhadap muridnya. Dan faktor lingkungan yang bisa
juga memberikan dampak buruk bagi seorang anak.
Dampak tawuran
Dampak-dampak tawuran: pelajar
kemungkinan akan menjadi korban, rumah warga mengalami kerusakan karena pelajar
saling melempar batu dan mengenai rumah warga, terganggunya proses belajar
mengajar, menurunnya moralitas pelajar, hilangnya perasaan peka, toleransi,
tenggang rasa, dan saling menghargai (Iftitah, 2011).
Cara pencegahan tawuran
Tingkatkan ibadah pada Tuhan Yang Maha Esa,
tingkatkan pendidikan moral dan perhatian dari orang tua dan jangan mudah
tergoda dengan ajakan teman yang mengajak tawuran (Oktora, 2012).
Cara menanggulangi tawuran
Cara menanggulanginya dengan mencari sumber
masalah dan selesaikan sebaik-baiknya agar tidak menjadi permasalahan lagi ke
depannya, pemerintah harus lebih perhatian terhadap pelajar agar tawuran tidak
terjadi lagi, berikan hukuman dan sanksi kepada siapa saja yang melakukan
tawuran (Oktora, 2012).
Pelajar SMK Tawuran Siswa Baik-baik Ini Tewas
Untuk
keenam kalinya setelah Lebaran, kekerasan terjadi antara siswa Sekolah
Menengah Kejuruan Baskara dan SMK Pancoran Mas, Kota Depok. Kedua siswa
sekolah ini dikenal bermusuhan. Saat bertemu di mana pun dan kapan pun,
kedua pihak saling menyerang dan melukai sehingga meresahkan warga
setempat.
Rabu (12/9/2012) pukul 14.30, permusuhan
kedua sekolah ini memakan korban. Abu alias Dedi Triyuda (17), yang
dikenal sebagai siswa baik-baik, tewas ketika puluhan siswa SMK Pancoran
Mas menyerang di Jalan Raya Sawangan. Ketika itu Abu bersama 11
rekannya dari SMK Baskara naik truk pengangkut semen.
Penyerangan terhadap siswa SMK Baskara
melukai beberapa siswa hingga kemudian menewaskan Abu. Dia menderita
luka karena lemparan batu di kepala dan luka tusuk di selangkangan.
Seorang rekannya berusaha menyelamatkan Abu dengan mencegat pengendara
sepeda motor, lalu meminta membawa ke dokter atau rumah sakit terdekat.
Pukul 15.00, warga menemukan Abu tewas di Apotek Depok Dua, Kelurahan
Rangkapan Jaya Baru, Pancoran Mas, Kota Depok.
”Kedua sekolah memang sering tawuran.
Kami sudah sering mendamaikan, menggelar mediasi, dan penyuluhan. Namun,
tetap saja mereka terus tawuran. Peristiwa ini terjadi setelah dua hari
sebelumnya mereka tawuran di Jalan Merpati, Depok,” kata Wakil Kepala
Polsek Pancoran Mas Ajun Komisaris Ibnu Salim, Rabu (12/9/2012) malam.
Setelah tawuran, polisi mencari saksi dan
meminta keterangan mereka. Di lokasi tawuran di Persimpangan Kodim,
Jalan Raya Sawangan, polisi menemukan besi lengkung seperti celurit
sepanjang 50 sentimeter, semprotan sejenis piloks, dan batu-batu yang
diduga dilemparkan saat tawuran.
”Sampai malam ini ada 25 saksi yang kami
periksa, mereka adalah 13 siswa SMK Baskara, 6 siswa SMK Pancoran Mas,
sisanya dari warga dan petugas keamanan yang melihat peristiwa itu. Kami
masih mencari barang bukti yang belum kami dapatkan,” kata Ibnu.
Siswa baik
Abu, siswa kelas II SMK Baskara, dikenal
tetangganya sebagai remaja baik. Suparno, Ketua RW 10 Kelurahan
Rangkapan Jaya Baru, Pancoran Mas, sangat kehilangan Abu. Dia mengenal
Abu sebagai siswa baik karena bertetangga dekat dengannya. Dia mengecam
sekolah yang tidak serius membina siswanya agar tidak terlibat tawuran.
”Peristiwa ini sudah sering terjadi. Kami
bosan mendengarnya. Seharusnya sekolah dapat membina siswanya agar
tidak tawuran,” kata Suparno.
Rabu petang, polisi membawa jenazah Abu
ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Abu tewas dengan seragam sekolah
melekat di tubuhnya. Tidak jelas siapa yang membawa Abu ke Apotek Depok
Dua di Jalan Keadilan Nomor 41, Rangkapan Jaya Baru, Pancoran Mas,
Depok.
”Mayat sampai klinik pukul 15.00.
Seseorang turun dari angkot, membawanya dalam kondisi sudah tidak sadar.
Lalu dia bilang ke saya, ’Tolong dibersihin’,” tutur Pandu (23), penjaga Apotek Depok Dua.
Beberapa tahun terakhir, meski siswa dua
sekolah sering terlibat tawuran, tidak pernah ada korban tewas. Penyidik
sementara menggunakan Pasal 170 Kitab Undang-undang Hukum Pidana.
Wakil Kepala Polsek Pancoran Mas Ajun
Komisaris Ibnu menilai peristiwa itu adalah penyerangan, bukan tawuran.
Mereka yang terlibat diancam hukuman 12 tahun penjara.
”Korban memang masih anak-anak. Kami akan mempertimbangkan penggunaan pasal Undang-Undang Perlindungan Anak,” tutur Ibnu.
Daftar
Pustaka
Iftitah.
(25 Juni, 2011). Makalah tawuran pelajar [Web
log post]. Diunduh dari
Oktora,
N. (11 Oktober, 2012). Cara mencegah dan menanggulangi tawuran [Web log post]. Diunduh
dari http://nandagokilz1.wordpress.com/2012/10/11/cara-mencegah-dan-menanggulangi-tawuran/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar